Rabu, 13 Oktober 2010

SENI BUDAYA DAN PARIWISATA KOTA SIBOLGA

Seni Budaya

Sejarah perkembangan kota dan kemaritiman sangat mewarnai corak kehidupan masyarakat dan kebudayaan Kota Sibolga. Gaya hidup sehari-hari dan pola hubungan antar masyarakat menggambarkan budaya dan norma yang dianut dan diyakini oleh masyarakat. Karena didiami oleh beragam etnis, maka demikian juga kebudayaan yang berkembang di daerah ini, masing-masing membawa budaya dari daerah asalnya dan berpadu didalam kota ini serta menyesuaikan terhadap kondisi setempat.
Budaya yang berkembang umumnya dapat disaksikan pada berbagai upacara-upacara seremonial yang dilaksanakan, seperti upacara adat, perkawinan, perayaan hari-hari bersejarah, festival dan lain-lain.

Kota Sibolga dikenal dengan julukan “ negeri berbilang kaum” karena terdiri dari berbagai macam etnis. Terbilang ± 15 (lima belas) etnis yang ada di Kota Sibolga yaitu: Etnis Batak toba, Pesisir, Mandailing, Minang, Jawa, Nias, Tionghoa, Melayu, India, Simalungun, Karo, Aceh, Angkola, Padang Lawas, Bugis. Pada umunya setiap kelompok etnis di Sibolga membentuk perkumpulan yang bertujuan untuk membina kesatuan dan kebersamaan etnis tersebut. Bahkan dalam etnis-etnis tersebut masih ada perkumpulan dibawahnya seperti pekumpulan marga, perkumpulan berdasarkan daerah asal dan lain-lain.

Untuk menjaga keharmonisan hubungan antar etnis dan antar tradisi adat yang berbeda-beda maka dibentuklah Forum Komunikasi Lembaga Adat (FORKALA). Dan khusus untuk etnis Batak telah dibentuk Lembaga Adat Masyarakat Batak Sibolga Tapanuli Tengah (LAMBASA-TT) yang bertujuan untuk pengembangan adat batak di Sibolga Tapanuli Tengah serta kegiatan-kegiatan yang terkait dengan itu. 

OBJEK WISATA

PULAU PONCAN
Pulau Poncan Gadang terkenal dengan keindahan pantainya, kejernihan airnya, pasir putih, dan juga dikelilingi oleh taman laut yang indah dengan beragam jenis ikan hias dan terumbu karang yang sangat cocok bagi pecinta memancing, diving dan snorkling.

HARI JADI KOTA SIBOLGA KE-308

Peringatan puncak Hari jadi kota Sibolga yang ke - 308 diawali sidang paripurna yang di pimpin Ketua DPRD kota Sibolga Syahlul U Situmeang dimeriahkan berbagai kegiatan mulai dari pertunjukan kemampuan sekolah tingkat TK, SD, SMP dan SMA dalam memainkan Drum Band (Marcing Band).
Hadir dalam Paripurna tersebut Walikota Sibolga Drs Sahat P Panggabean MM, Unsur Muspida Plus Kota Sibolga, Wakil Walikota Sibolga H Afifi Lubis SH, Sekdakot Drs H Dahwir Nasutinon, jajaran SKPD, Kabag, Camat dan Lurah dan undangan lainnya.
Tokoh masyarakat kota Sibolga Drs H Raja Jakfar Hutagalung memaparkan asal usul kota Sibolga, di mana Sibolga sebelumnya berawal kata dari sebutan nama orang Sibalga yang artinya Besar. Kemudian, dengan zaman yang semakin maju disebutlah dengan nama krennya Sibolga.
Walikota Sibolga Drs Sahat P Panggabean MM dalam sambutannya mengatakan, perkembangan dan meningkatnya pertumbuhan masyarakat tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.
Saat ini, tingkat hunian cukup padat di kota Sibolga dari luas wilayah 35, 36 kilometer bujur sangkar dengan urban area hanya 644,53 hektar atau 6,4 kilometer bujur sangkar. Sementara jumlah penduduk mencapai 91,941 jiwa dengan tingkat kepadatan 14, 426 jiwa perkilometer bujur sangkar atau 1.427 jiwa per hektar dan laju pertumbuhan penduduk rata – rata sebesar 1, 86 persen per tahun, katanya.
Dikatakan, selama 308 tahun, mulai dari awal adanya Sibolga sebagai tempat bermukim. Bahwa pembangunan Sibolga telah berlangsung dari generasi ke kegenarasi. Dan setiap generasi dalam melaksanakan pembangunan dihadapkan kepada berbagai hambatan dan tantangan.
“Hal ini lumrah bahwa setiap melaksanakan pembangunan, pasti ada tantangan dan masalah yang timbul, namun itu harus dapat diselesaikan dengan baik, sehingga pembangunan yang kita rencanakan dapat berhasil dan memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar Walikota.
Dalam kesempatan tersebut Walikota menghimbau kepada seluruh warga kota Sibolga agar memanfaatkan dan memelihara hasil – hasil pembangunan yang telah dicapai.
“Kepada seluruh aparat jajaran Pemko Sibolga dan seluruh warga kota Sibolga, saya minta agar tetap konsisten menerapkan semboyan yang saya ucapkan pada setiap kesempatan ‘SIBOLGA NAULI’ artinya, Sibolga yang Nyaman, Aman, Unggul, Lestari dan Indah,”.
Ditambahkan Walikota, saat ini pemerintah sedang mempersipakan Detail Enginering Design (DED), sehingga diharapkan tahun 2009 nanti pekerjaan pelebaran dan pengurangan tikungan tajam, mulai dari Kab Tapteng – Taput, dan Kota Sibolga dapat segera terelisasi. Karena jalan adalah salah satu jalur pintu keluar masuk kota Sibolga dan sector transportasi menentukan bagi perkembangan perekonomian kota Sibolga dimasa mendatang.

Senin, 11 Oktober 2010

OBJEK WISATA

Kota Sibolga dan P. Situngkus terlihat dari puncak monumen GM. Pangabean














Kabut pagi turun menyelimuti Sipirok, tapi tim ACI Sumut 2 harus melanjutkan perjalanan menuju Sibolga, diperjalanan kami menyempatkan untuk singgah di Kampung Persalakan, betapa beruntungnya kami karena pulang membawa oleh - oleh salak gratis dari petani salak yang kami jumpai.

3,5 jam sudah kami menempuh perjalanan dari Sipirok menuju Sibolga, kamipun singgah di kampung Nelayan, Pantai Kalangan. Pantai yang berpasir putih dan tempat para nelayan mengais rejeki. Tidak jauh dari pantai Kalangan, kami berhenti untuk makan siang di kawasan pantai Pandan, pantai ini lebih bersih dan memang diperuntukan untuk para wisatawan terlihat dari banyaknya warung - warung dan penginapan, serta tempatnya lebih tertata rapi.

Dari pantai Kalangan dan Pandan kamipun melanjutkan ke tempat berikutnya yang masih berada di Sibolga, yaitu monumen perjuangan GM Pangabean (menko polkam jaman orde baru) disini selain bisa melihat relief sejarah perjuangan, kita juga bisa melihat kota Sibolga dan pulau - pulau kecil disekitar pelabuhan, menurut Paiyan terdapat P. Situngkus, P. Poncan dan P. Ilik. Di P. Poncan terdapat resort dan kami sempat bertanya "apakah ada tempat untuk snorkeling dan diving di daerah.


Pantai  Pandan Sibolga





KOTA SIBOLGA

Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan
  • Topografi
Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang. Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik